Pekan ini, tepatnya pada 6 – 12 Maret 2022 merupakan “World Glaukoma Week. Dimana dalam pekan ini banyak pasien, tenaga medis, dokter mata, hingga masyarakat umum berlomba-lomba meningkatkan kepedulian masyarakat agar terhindar dari kebutaan akibat Glaukoma. Hal ini membuat Klinik Mata KMU juga tergerak untuk meningkatkan Awareness atau kepedulian masyarakat terhadap Glaukoma melalui KMU Video Competition dengan total hadiah Rp. 2 Juta & serangkaian kegiatan “World Glaucoma Week” lainnya .
“Kampanye tentang Glaukoma ini penting sekali ya ditengah masyarakat! Sebab Glaukoma ini dikenal sebagai pencuri penglihatan (datangnya perlahan dan tanpa gejala) yang kebutaannya ini berdivat ireversible atau permanen,” tutur Dokter Spesialis Mata Klinik Mata KMU dr. Danti Ayu Irawati, SpM.
Baca Juga:
Eyelink Group Gelar BOIM 2022: Lebih Dari 1.000 Tenaga Medis Bergabung
12 Tahun Eyelink Group Mengabdi: Sediakan 1200 Kacamata Gratis Untuk Ojol
Rangkaian World Glaucoma Week 2022 Eyelink Group
Dijelaskan dr. Danti, bahwasanya Glaukoma ini merupaan gangguan mata yang membuat area pandang menyempit secara perlahan bahkan hingga terjadi kebutaan.
Beberapa kegiatan untuk meningkatkan kepedulian (awareness) masyarakat terhadap Glaukoma ini, sudah dilakukan Klinik Mata KMU bahkan melibatkan Eyelink Group di dalamnya. Berbagai kegiatan World Glaucoma Week 2022 ini diantaranya, KMU Video Competition yang berlangsung sampai 20 Maret 2022, penyuluhan di Klinik Mata KMU Gresik, Penyuluhan di beberapa titik Eyelink Hospital Partner, hingga melakukan bincang sehat (LIVE IG) Instagram Klinik Mata KMU hingga Instagram Eyelink Group.
KMU VIDEO COMPETITION
Rangkaian World Glaucoma Week Klinik Mata KMU
INFO KMU VIDEO COMPETITION (TOTAL HADIAH 2 JUTA)
World Glaucoma Week 2022: Penyuluhan Glaukoma di Titik Lokasi Cabang
Penyuluhan Klinik Mata KMU hingga di Eyelink Hospital Partner seperti Poli Mata RSD Ngimbang, Lamongan, Poli Mata RS Asih Abyakta Pasuruan, Poli Mata RS Kartika Pulomas Jakarta, dan lain-lain melibatkan tenaga medis hingga dokter mata dari Klinik atau poli matanya.
dr. Danti Ayu Iirawati, SpM saat melakukan penyuluhan di Poli Mata RSUD Ngimbang, Lamongan
Baca Juga:
Inspirasi Pagi Eyelink Kedatangan Nina Aktivitas Lingkungan Internasional
Eyelink Group Conference 2022 – “Go Synergy Go Digital”
Fakta Terkait Glaukoma
Dokter Spesialis Mata (Sub Spesialis Glaukoma) KMU Gresik dr. Danti Ayu Irawati, SpM menjelaskan, bahwa Glaukoma merupakan penyakit mata penyebab kebutaan terbesar kedua di Indonesia, setelah Katarak. Ia menegaskan, bahwa Glaukoma ini merupakan penyakit berbahaya yang kerap disebut “Pencuri Penglihatan”. Karena penderita jarang menyadarinya, seringkali terjadi tanpa gejala, ditandai dengan menyempitnya area lapang pandang, yang perlahan-lahan bisa membuat area lapang pending semakin sempit dan menyebabkan kebutaan.
“Parahnya lagi, kebutaan akibat Glaukoma ini bersifat iriversible atau tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan” Jelas dr. Danti. Karena itu, World Glaucoma Week yang merupakan inisiatif global dari Asosiasi Glaukoma Dunia (WGA) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Glaukoma selalu dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk edukasi. Tujuannya adalah untuk mengingatkan setiap orang agar melakukan pemeriksaan mata (dan saraf optik) secara teratur untuk mendeteksi Glaukoma sedini mungkin. Penderita Glaukoma dengan penyakit penyerta lain, seperti Katarak hingga kelianan refraksi, tetap bisa melakukan tindakan Lasik maupun Operasi Katarak dengan berbagai pertimbangan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga:
Grand Launching National Eye Center: Hadirkan Lasik ReLEx SMILE Hingga Sinergi Program Bakti Sosial
Inspirasi Pagi Eyelink Group Hadirkan Berbagai Pakar di Bidangnya
“Karena kunci dari mencegah terjadinya Glaukoma adalah melakukan pemeriksaan mata rutin, setidaknya dapat mencegah penyempitan area lapang pandang yang menjurus ke kebutaan,” urainya.
Menurutnya, pemeriksaan mata sejak dini adalah cara paling efektif dalam mencegah Glaukoma. Berikut waktu ideal memeriksakan mata, agar terhindar dari kebutaan akibat Glaukoma:
- Usia sebelum 40 tahun = Periksa setiap 2 s.d 4 tahun sekali
- Usia 40 – 60 tahun = Periksa 2 s.d 3 tahun sekali
- Usia di atas 60 tahun = Periksa 1 s.d 2 tahun sekali
Dijelaskannya, periksa rutin ini sangat penting dilakukan sebab Glaukoma dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti:
- Faktor usia di atas 60 tahun
- Keturunan
- Cidera mata
- Mengidap kondisi medis tertentu
- Dan lain-lain
Baca Juga:
Bisakah Santri Mendapat Kacamata Gratis? Begini Caranya
84,7 Triliun Rupiah: Kerugian Indonesia Akibat Gangguan Penglihatan Parah dan Kebutaan
“Saya sangat berharap, masyarakat semakin peduli dengan kesehatan mata. Jangan sampai terjadi kebutaan akibat Glaukoma dan menyesalinya karena tidak dapat disembuhkan. The World is Bright, Save Your Sight.”
Salah satu pasien Glaukoma yang periksa di Klinik Mata KMU, diantaranya Dany Satrio (32). Pasien asal Gresik ini, sudah menjalani terapi dan kontrol di Klinik Mata KMU Gresik karena Glaukoma yang dideritanya. Bahkan, aktivitanya sebagai pedagang sudah cukup terganggu dengan penyempitan lapang pandang yang dideritanya. “Baru ketahuan dalam 1 tahun terakhir ini, karena tidak bisa diisembuhkan maka saya bisanya mempertahankan penglihatan ini,” imbuhnya.
Saksikan Juga Video Kesehatan Mata & Program – Program Eyelink Group Lainnya