Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia dan Hari Kesehatan Nasional, Klinik Mata KMU Lamongan mengkampanyekan “Pencegahan Kebutaan Akibat Diabetes” dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kab. Lamongan dan para pers di Kab. Lamongan. Kegiatan yang dilakukan pada 9 November 2022 ini dilakukan atas dasar banyaknya masyarakat Lamongan yang menderita Diabetes hingga mengalami gangguan penglihatan yang disebut sebagai Retinopati Diabetik. Harapannya dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kab. Lamongan dan para pers seluruh stakeholder terlibat dalam upaya pencegahan kebutaan akibat Diabetes yang terjadi di Lamongan. Selain itu masyarakat juga lebih sadar tentang bahaya Diabetes yang dapat mengancam penglihatan.
Baca juga:
Deteksi Dini Gangguan Penglihatan : Ratusan Lansia di Tambak Bawean Terdeteksi Katarak
Press Gathering KMU Lamongan
Pada Press Gathering KMU Lamongan, Dinas Kesehatan Lamongan menyampaikan terkait bahaya yang mengancam para penderita Diabetes. Menurut Kepala P2P I Dinas Kesehatan Lamongan Dr. Nur Indra Tsani Husaini ada sekitar 17.339 penderita Diabetes dan 190 orang penderita Retinopati Diabetik. Rata-rata usia penderitanya berkisar dari umur 55-70. Pernyataan ini juga didukung oleh Penanggung Jawab KMU Lamongan, dr. Irma Suryani, Sp.M yang menyatakan bahwa terdapat 192 pasien di KMU Lamongan yang menderita Retinopati Diabetik. Beliau juga menambahkan bahwa Retinopati Diabetik termasuk dalam 10 besar keluhan mata tertinggi di KMU Lamongan. Penyakit ini bukan hanya menyerang lansia saja namun juga anak muda. Sehingga perlu dilakukan deteksi sedini mungkin untuk mencegah munculnya Retinopati Diabetik.
Selain menggelar press gathering, Klinik Mata KMU Lamongan juga mengadakan pemeriksaan Gula Darah Acak & Tensi bagi para tamu undangan dan pengunjung. Agenda ini dilakukan sebagai bentuk deteksi dini Diabetes. Harapannya dengan mengetahui kondisi gula darah acara & tensi darah masyarakat Lamongan dapat memulai hidup lebih sehat dengan mengurangi konsumsi gula berlebih.
Perlu diketahui KMU Lamongan sebagai bagian dari Eyelink Group merupakan pusat layanan kesehatan mata yang memiliki beberapa layanan. Selain Poli Retina, KMU Lamongan juga menyediakan layanan penanganan Katarak yang juga memiliki dampak kebutaan seperti Retinopati Diabetik.
Maraknya Penyakit Retinopati Diabetik di Indonesia
Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan karena tingginya kadar gula darah. Saat ini Diabetes merupakan salah satu penyakit dengan penderita terbanyak di Indonesia. Diabetes juga menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk menyerang mata. Meski banyak diderita oleh para lansia, penyakit ini juga dapat menyerang anak muda. Kondisi ini disebabkan karena banyaknya anak muda yang senang mengkonsumsi makanan dan minuman manis. Banyaknya asupan gula yang tidak terkontrol inilah yang mendorong munculnya penyakit Diabetes.
Retinopati Diabetik sebagai salah satu dampak dari Diabetes merupakan gangguan penglihatan pada Retina atau saraf mata yang terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah pada Retina. Gejala yang dialami dapat berupa muncul floaters atau bintik bintik yang melayang dan penglihatan terganggu (kabur dan berbayang). Jika penyakit ini tidak segera ditangani dan sudah parah maka penderita dapat mengalami kebutaan.
Baca Juga:
Puluhan Siswa Dapatkan Pemeriksaan Mata Gratis dari Persit & Eyelink Foundation
Guna mencegah terjadinya Retinopati Diabetik penderita Diabetes diharapkan selalu rutin periksa mata minimal setahun sekali untuk memastikan kondisi mata terkini. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakan kondisi Retina aman atau sudah muncul gejala Retinopati Diabetik. Bila telah muncul gejala maka dapat segera dilakukan screening untuk mengetahui apakah masih tahap ringan atau sudah parah. Selain itu penyakit ini juga dapat dicegah dengan banyak mengkonsumsi sayuran dan melakukan aktivitas fisik. Jangan lupa untuk mengurangi konsumsi gula. Namun bila sudah menderita Diabetes diharapkan untuk minum obat secara teratur dan mengontrol kondisi gula darah.