Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan di Indonesia selain Katarak. Penyakit yang sering dikenal sebagai si pencuri penglihatan ini memang tidak bisa disembuhkan, namun dapat dicegah agar tidak semakin parah dengan penanganan komprehensif. Salah satu tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah pemasangan implan. Eyelink Group sebagai pusat layanan dan edukasi kesehatan menggelar workshop Glaucoma Implant bagi para dokter sebagai upaya peningkatan skill.
Workshop Virna Glaucoma Implant
Workshop ini sukses dilaksanakan pada Selasa (18/06) lalu dengan mengundang penemu Virna Glaucoma Implant yakni Dr. dr. Virna Dwi Oktariana, SpM(K) sebagai pemateri. Virna Glaukoma Implant merupakan alat implan Glaukoma pertama yang diproduksi oleh Indonesia guna menurunkan tekanan bola mata yang tinggi. Selain mengundang penemu Virna Glaucoma Implant, Eyelink Group juga turut bekerja sama dengan PT Rohto Laboratories Indonesia selaku produsen.
Menurut dr. Virna Sp.M prosedur ini dilakukan pada pasien jika tekanan bola mata tetap tidak terkontrol. “Terkadang meskipun telah mengunakan obat-obatan maupun menjalani laser atau operasi Glaukoma yang lain tekanan bola mata tak kunjung menurun. Pemasangan implan Glaukoma ini merupakan metode terakhir yang dapat kita lakukan. Harapannya dapat mengalirkan cairan dalam bola mata sehingga tekanan bola mata dapat menurun dan terkendali.” jelasnya.
Ketua acara dr. Danti Ayu Irawati Sp.M berharap melalui workshop ini dapat meningkatkan skill para dokter spesialis mata. “Event ini kami adakan khususnya untuk dokter subdivisi Glaukoma agar mampu melakukan tindakan pemasangan implant jika nantinya dibutuhkan. Kami juga mengundang para dokter mata dari berbagai daerah agar proses penyembuhan Glaukoma dapat merata.” ungkapnya.
Respon para peserta terhadap pelatihan ini sangat baik. Salah satu peserta dari RS Mata Masyarakat, Surabaya yakni dr. Rika Agustanti Sp.M menyampaikan bahwa pelatihan ini tepat sesuai sasaran. “Saat ini skill pemasangan implan sangat dibutuhkan. Melalui workshop ini saya mendapatkan teori sekaligus praktek.” paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Ni Made Oka H. Sp.M., M.Biomed dari JEC, Bali. “Workshop ini sangat bermanfaat bagi saya. Tentunya saya berharap dengan adanya ilmu baru ini dapat menangangi pasien Glaukoma, khususnya mereka yang membutuhkan tindakan pemasangan implant.” ujarnya.