Melihat indahnya dunia sudah menjadi berkat yang harus disyukuri, dan kehilangan penglihatan artinya ada nikmat yang tentunya menghilang. Hal ini menggerakan wanita paruh baya dr. Uyik Unari, SpM(K), Founder Eyelink Foundation untuk aktif dalam aksi sosial Kesehatan mata. Menjelajahi berbagai daerah hingga pelosok untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari kebutaan akibat gangguan penglihatan, hingga kini yayasannya sudah memberikan Operasi Katarak Gratis lebih dari 11 Ribu. Salah satunya Pulau Bawean, Kabupaten Gresik yang diselenggarakan baru-baru ini.
Terlihat beberapa lansia berjalan perlahan menuju tempat bakti sosial kesehatan mata yang berada di Puskesmas kecamatan Tambak (10/2). Para lansia yang berbondong-bondong ini, rata-rata berusia 60 hingga 80 tahun, usia yang tak lagi muda ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk mendapatkan tindakan Operasi Katarak & Pterygium gratis, dalam program “Membuka Lentera Bawean” yang diselenggarakan 6 – 11 Februari ini.
“Bapak sudah hampir satu tahun melihatnya buram dan mata suka berair, susah beraktivitas seperti bekerja, mengaji dan beribadah karena Katarak ini,” ungkap Mega, salah satu anak pasien yang mengantar bapaknya.
Cuaca mendung, bahkan sempat hujan rintik, dengan angin yang cukup kencang terlihat sedikit mengoyak beberapa tenda pemeriksaan mata di halaman Puskesmas Tambak. Beberapa dari pasien lansia ini berjalan perlahan, karena keterbatasan penglihatannya, sebagian dituntun oleh keluarga , bahkan ada lansia yang datang sendiri yang kemudian dibantu oleh para tenaga medis Eyelink Foundation beserta tenaga medis yang terlibat.
“Terlibat dalam aksi sosial ini menyenangkan, ada kebahagiaan yang tidak terungkapkan Ketika melihat para pasien menjalani tindakan Operasi Katarak dengan hasil penglihatan yang baik, dan mereka bisa kembali produktif dan menjalankan ibadah dengan optimal,” ungkap dokter yang berparktik di Klinik Mata KMU Gresik ini.
dr. Uyik memang terkenal sebagai salah satu spesialis mata konsultan yang gemar melakukan Operasi Katarak Gratis hamper di berbagai daerah khususnya Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Mojokerto, Bali, Hingga Kalimantan. Menurutnya, baksos untuk memberatas kebutaan ini harus sering dilakukan untuk menekan kebutaan akibat Katarak.
“Ternyata banyak masyarakat, terutama Bawean yang masih kesulitan mendapat pelayanan kesehatan mata, dan di daerahnya belum ada Spesialis Mata dan membutuhkan bantuan untuk penanganan ini,” ungkapnya.
Melakoni ribuan operasi katarak gratis semenjak tahun 2010, membuat Uyik semakin lihai menangani pasien. Bahkan ketenangan batin kerap ia dapatkan setelah mendapati para pasiennya tersenyum Bahagia karena hasil tajam penglihatan yang membaik. “Ucapan syukur pasien ini memberikan semangat yang begitu besar bagi saya, kebahagiannya tuh tidak terukur,” lanjutnya.
Ditanya soal biaya dan energi yang terkurang untuk baksos yang dilaksanakan, dokter yang juga berpraktik di National Lasik Center Surabaya ini mengaku tidak mempermasalahkan itu. Tercatat, Eyelink Foundation telah melakukan lebih dari 11 ribu Operasi Katarak Gratis di Indonesia. “Tenaga medis yang terlibat hingga biaya untuk baksos ini bisa diupayakan, tapi kalau pasien yang tidak memiliki akses Kesehatan dan biaya akan lebih kasihan karena mereka lebih memilih membiarkan dan akhirnya terjadilah kebutaan,” tuturnya,
Menurutnya, biaya dan energi tidak sebanding dengan kebaikan dan kebermanfaatan yang diterima masyarakat. Misi sosial yang ia gagas ini melibatkan banyak pihak, kolaborasi bersama instansi pemerintah, universitas, organisasi, dan banyak lainnya. Ia kerap melakukan kegiatan bakti sosial ini bersama rekan sejawatnya. Seperti kali ini, rekan sejawat yang mendampinginya melakukan Baksos Operasi Katarak & Pterygium di Bawean adalah dr. Fitria Romadiana, SpM(K), dr. Evy I. Apidian, SpM, dan dr. Danti Ayu Irawati, SpM.
“Saya sangat bersyukur memiliki rekan sejawat yang turut terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial ini, semoga semakin banyak dokter mata yang melakukan aksi sosial dan bergandengan tangan menekan angka kebutaan di Indonesia,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Operasi Katarak ini sudah menggunakan teknologi yang canggih yaitu Phacoemulsification (tanpa jahit) yang prosesnya hanya hitungan menit (+- 15 menit) dengan pemulihan yang lebih cepat. “Semoga pasien yang sudah mendapatkan Operasi Katarak Gratis ini bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” imbuhnya. (*)